Conditional Sentences Beserta Penjelasan Lengkap

Conditional Sentences Beserta Penjelasan Lengkap - Halo sahabat – sahabat RBI! Apakah kalian sering memimpikan atau berandai – andai akan sesuatu? Apakah kalian sering  mengucapkan “Jika aku ...” “Seandainya saya ...” ? Kalimat – kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat pengandaian atau yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Conditional Sentences. Lalu apakah Conditional Sentence itu? Nah kali ini saya akan memberikan penjelasan mengenai Conditional Sentence.


Conditional Sentences



Pengertian Conditional Sentence

Conditional Sentence adalah kalimat pengandaian seseorang akan suatu impian, rencana, atau harapannya yang mungkin dapat terjadi di masa depan, tidak dapat terwujud, atau tidak dapat terpenuhi. Conditional Sentence terdiri dari dua klausa, klausa utama atau kalimat induk (main clause), dan anak kalimat yang berupa ‘if clause’.

Contoh:

If she was in a healthy condition, she would visit many countries.

     If Clause                                Main Clause

Catatan:

·         Jika kalimat induk berada di bagian depan kalimat, tidak perlu diberi tanda pemisah berupa koma (,) diantara kalimat induk dan anak kalimat.

·         Jika anak kalimat berada di bagian depan kalimat, tanda pemisah perlu diberi yang berupa tanda koma (,) kedua klausa tersebut.


Tipe Conditional Sentence:

1. Conditional Sentence Type 1

Kalimat pengandaian tipe 1 mengungkapkan sesuatu yang belum terjadi dan mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang dalam waktu dekat.

Pola Pengandaian:

If + subject + V1 + subject + will + V1

Atau

If + be (present) + noun/adjective + subject + will be + adjective/noun

Contoh:

If you work hard, you will be a successful person.

(Jika kamu bekerja keras, kamu akan menjadi orang yang sukses.)



2. Conditional Sentence Type 2

Kalimat pengandaian tipe 2 mengungkapkan harapan, rencana, atau impian yang tidak mungkin terjadi dan bertentangan dengan kenyataan. Pengandaian tipe ini disebut juga sebagai khayalan. Conditional Sentence tipe ini memiliki fakta yang merupakan kebalikan dari kalimat pengandaian tersebut, yang berarti bahwa apa yang diandaikan sekarang tidak mungkin terjadi.


Pola Pengandaian:

If + subject + V2 + subject + would + V1

Atau

If + subject + were + noun/adjective + subject + would be + noun/adjective


Contoh:

If Anton were your father, he would be angry to see your behavior.

(Jika Anton adalah ayahmu, dia akan marah melihat perilakumu.)

Fakta:

Anton is not your father, therefore he is not angry to see your behavior.

(Anton bukanlah ayahmu, maka dia tidak marah melihat perilakumu.)

Catatan:

·         Kalimat pengandaian tipe 2 memiliki fakta yang berlawanan dengan kalimat pengandaian yang ditulis dalam bentuk Present Simple Tense.

·         Pada kalimat pengandaian, kata ‘were’ digunakan oleh subjek tunggal dan jamak pada ‘if clause’.


3. Conditional Sentence Type 3

Kalimat pengandaian tipe 3 mengungkapkan rencana, impian, atau harapan yang tidak dikerjakan oleh seseorang di masa lalu sehingga terdapat penyesalan di masa sekarang.

Pola Pengandaian:

If + subject + had + V3 + subject + would have + V3

Atau

If + subject + had been + noun/adjective + subject + would have been + noun/adjective


Contoh:

If she had had study hard, she would have enrolled in the most famous university in Indonesia.

(Jika dia belajar dengan giat, dia akan sudah mendaftar di universitas paling terkenal di Indonesia.)

Fakta:

She had not study hard, therefore she did not enrolled in the most famous university in Indonesia.

(Dia tidak belajar dengan giat, maka dia tidak mendaftar di universitas paling terkenal di Indonesia.)

Catatan:

·         Fakta di kalimat pengandaian tipe 3 ini berlawanan dengan kalimat pengandaian yang ditulis dalam bentuk Past Simple Tense.


Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Conditional Sentence. Semoga dapat membantu kalian sahabat – sahabat dalam mempelajari materi tersebut. Terima kasih.

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon