Bacalah Teks Wawancara Lingkungan Hidup Terbaik !

Wawancara tentang lingkungan  - Hallo Sobat ! Jumpa lagi dalam artikel kali ini yang akan menyajikan sebuah contoh hasil wawancara tentang lingkungan hidup. Nah, contoh wawancara ini dilakukan oleh dua orang, yaitu pewawancara dan seorang narasumber pengelola pantai wisata. 

Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, berikut ini adalah contoh teks wawancara tentang kebersihan lingkungan hidup. Selamat membaca.


Contoh Teks Wawancara tentang Lingkungan


Pewawancara : assalamu’alaikum bapak? Apa ini benar kediaman bapak Sutrisno?
 
Narasumber : iya saya sendiri, ada apa ya Mba?
 
Pewawancara : perkenalkan Pak nama saya Mirna, saya dari majalah Wisata Indonesia, saya datang kesini bermaksud untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada Bapak mengenai kondisi laut Selayar ini. Boleh saya bertanya – tanya sedikit Pak?
 
Narasumber : oh iya Mba, boleh saja silahkan.
 
Pewawancara : terimakasih Pak sebelumnya. Jadi Pak Sutrisno ini penjaga pantai ini ya?
 
Narasumber : iya betul, saya yang jaga pantai ini. Kebetulan ketua pengelolanya mempekerjakan saya di sini karena rumah saya yang paling dekat dengan pantai.
 
Pewawancara : kalau saya boleh tahu, sejak kapan Pak pantai ini di buka dan sejak kapan Bapak bekerja di sini?
 
Narasumber : pantai ini di buka sejak tahun 2009, sejak awal pantai ini dibuka untuk umum saya udah mulai bekerja disini.
 
Pewawancara : sudah lumayan lama ya Pak, jadi apa saja sih Pak kemajuan yang sudah terjadi sejak tahun di buka hingga sekarang?
 
Narasumber : banyak sekali ya perubahanya. Dulu, waktu pertamakali pantai ini dibuka belum ada apa – apanya. Masih sangat polos, masih belukar. Pengunjungnya pun masih sangat sedikit. Tapi lama – lama setelah panta ini semakin ramai, mulai lah dibersihkan rumput – rumput di depan situ jadi terlihat sedikit bersih dan terawat.
 
Pewawancara : lalu, apalah gubuk – gubuk itu sudah ada dari dulu atau baru Pak?
 
Narasumber : gubuk – gubuk itu mulai dibangun kira – kira empat tahun yang lalu karena setelah dilihat lagi akan lebih menarik kalo ada gubuk yang tepat menghadap kelaut seperti itu. Selain itu gubuk – gubuk itu juga kami sewakan ke pengunjung, dan uangnya kami pakai untuk menjaga dan memperbaiki gubuk – gubuk itu. Pengelola pantai ini juga menghimbau kami unuk membuat pengunjung nyaman.
 
Pewawancara : kalo kita lihat ya Pak, bentuk gubuk – gubuk ini unik sekali ya karena berdiri di atas akar pohon bakau. Kenapa Pak?
 
Narasumber : jadi pantai ini memang dari dulu penuh pohon bakau, dan juga sering digunakan sebagai tempat konservasi. Kami sengaja membangun gubk – gubuk itu di atas pohon bakau yang sudah besar dan memiliki akar yang kuat. Jadi selain menghemat kayu, juga terlihat lebih indah dan terkesan unik.
 
Pewawancara : nah ini yang membuat saya kagum pak, kalau kita lihat pantai – pantai lain terlihat kotor dan banyak sekali sampah, berbanding terbalik dengan pantai yang berada di hadapan saya, bersih dan sangat terawat, bagaimana Pak? 

Narasumber : iya memang itulah salah satu daya tarik yang dimiliki oleh pantai ini. Tugas saya juga menjaga agar pantai ini tetap bersih. Sehingga nyaman untuk dikunjungi. Kami menyiapkan banya tong sampah untuk digunakan para pengunjung untuk buang sampah.
 
Pewawancara :oh jadi begitu. Tapi Pak, biasanya kan ada saja pengunjung yang malas membuang sampah di tong sampah dan malah membuangnya berceceran, bagaimana bapak menyikapi hal ini?
 
Narasumber : saya dulu juga kualahan menghadapi pengunjung yang seperti itu. Saya  dan teman – teman saya harus mengingatkan mereka berulang kali dan seringkali kami yang memungut sampah – sampah mereka. Karena kita sudah capek, ahirnya kita buat kebinjakan bagi pembuang sampah yang tidak bertanggung jawab. Mba bisa lihat di sebelah sana ada papan yang bertuliskan “ buang satu sampah, denda Rp. 50.000”
 
Pewawancara : wah menarik sekali ya, jadi ini triknya untuk menjaga pantai tetap bersih. Tapi pernah tidak pak ada yang membuang sampah setelah ada pengumuman seperti itu.
 
Narasumber : oh ada, dulu pernah ada yang ngeyel dengan peraturan ini. Karena kai tidak ingin peraturan ini di anggap enteng, kami mendatangi para bujang yang membuang puntung rokok sembNarasumberngn dan kami mintai denda, setelah itu saya sudah tiak pernah menemukan pengunjung yang buang sampah sembarangan lagi.
 
Pewawancara : jadi begitu ya Pak, baiklah terimakasih untuk informasinya Pak selamat pagi
 
Narasumber : iya, sama sama.




Nah, demikianlah artikel kali ini tentang teks wawancara lingkungan hidup. Selain contoh di atas, Sobat juga dapat membaca contoh wawancara lainnya, seperti wawancara tentang pendidikan, wawancara tentang kewirausahaan, wawancara dengan pedagang, dan wawancara tentang banjir.

Sampai di sini perjumpaan kita kali ini. Terimakasih telah membaca dan semoga artikel ini dapat menjadi referensi yang tepat untuk Sobat semua. Baiklah, sampai berjumpa kembali pada artikel-artikel menarik lainnya. 

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon